• Post
  • Kamera Periskop, Persaingan Teknologi Kamera Baru Pada Smartphone

Kamera Periskop, Persaingan Teknologi Kamera Baru Pada Smartphone

Kamera Periskop, Persaingan Teknologi Kamera Baru Pada Smartphone

Teknologi periskop pada kamera smartphone adalah teknologi baru yang digunakan para vendor kamera untuk bisa melakukan perbesaran gambar optikal. Teknologi ini akan menjadi teknologi yang sangat bersaing kedepannya dalam perkembangan smartphone atau ponsel pintar kamu. Sebelumnya persaingan kamera smartphone ini adalah perang pixel yang lebih besar dan teknologi multilensa.

Keterbatasan akan tempat untuk menempatkan lensa dikarenakan ukuran sebuah smartphone yang tipis menjadi faktor munculnya teknologi kamera periskop pada smartphone ini. Biasanya, selama ini perbesaran objek secara optik terbatas dan hanya bisa dilakukan 2 atau 3 kali saja. Dengan teknologi kamera periskop, perbesaran objek bisa dilakukan hingga 5 kali bahkan sampai 10 kali.

Bagi kamu yang sering sekali mengambil gambar dengan menggunakan smartphone untuk perbesaran optik ini merupakan hal yang penting, karena sering kita tidak bisa mendekati objek saat mau mengambil gambar. Untuk mendekati objek pada kamera, opsi zoom adalah menjadi pilihan. Karena melakukan perbesaran gambar secara digital. Namun sering kali perbesaran digital ini membuat gambar pecah dan tidak bagus. Dibandingkan dengan perbesaran digital, perbesaran lensa atau optik menghasilkan gambar yang lebih baik.

Agar kamera dapat melakukan perbesaran optik dengan sempurna, saat ini para vendor menerapkan prinsip periskop pada kameranya. Mirip dengan prinsip periskop pada umumnya, perbesaran optik dengan kamera periskop dilakukan dengan menyusun komponen kamera smartphone, seperti lensa kamera dan sensor gambar, disusun berbeda.

Teknologi kamera periskop

Para vendor yang menggunakan teknologi ini yakni membelokkan 90 derajat saat menyusun lensa-lensa ini secara horizontal yang ada pada ujung deretan lensa. Pada ujung deretan lensa ini terdapat cermin untuk membelokkan objek yang akan ditangkap, agar bisa masuk ke dalam lensa dan berakhir pada sensor gambar. Oppo menyebut teknik ini sebagai folded optik (optik yang dilipat).

Teknologi kamera periskop ini dilengkapi dengan cermin yang mengarahkan cahaya yang masuk serta dipantulkan mengenai sensor gambar pada smartphone, seperti cara kerja periskop pada dunia nyata.

Pada smartphone dengan multi kamera, kemampuan memperbesar gambar biasanya dilakukan oleh sensor kamera kedua yang menggunakan lensa yang bisa menangkap lebih jauh.

Dilansir dari Ars Technica, kamera zoom ini terdiri dari berbagai lensa kecil. Beberapa lensa bahkan bergerak, agar dapat menyesuaikan fokus pada objek. Oleh karena itu, kamera ini membutuhkan lebih banyak tempat untuk menyusun lensa-lensa tersebut.

Namun kamera pada smartphone tidak bisa terlalu menonjol. Samsung pernah mencoba mengakalinya dengan membuat smartphone dimana bagian belakangnya terdapat kamera yang bisa di-zoom-in dan zoom-out lewat Galaxy K Zoom. Tapi dengan bodi ponsel yang bongsor dan berat, menjadikan ponsel ini tak populer di pasaran.

Oleh karena itu, saat ini kebutuhan zoom pada kamera smartphone diakali dengan desain periskop. Dari luar, ponsel milik Huawei terlihat normal dengan susunan rangkaian empat kamera yakni satu lensa ultra lebar 16 milimeter, satu lensa lebar 27 milimeter, lensa telephoto 125 milimeter, serta kamera pendeteksi kedalaman gambar atau kamera depth.

Perbedaan terlihat pada sensor kamera telephoto yang berbentuk kotak. Dalam sensor kamera berbentuk kotak tersebut, lensa pembesar gambar, serta sensor CMOS (komponen sensor gambar yang berfungsi menampilkan apa yang dilihat lensa kamera ke pengguna) disusun 90 derajat mendatar.

Untuk dapat mengambil gambar, sebuah cermin berbentuk kotak menjadi jalan masuknya cahaya, lensa tinggal memotret apa yang dipantulkan di cermin tersebut. Huawei juga menonjolkan sensor CMOS mereka sebagai sensor yang menerapkan pixel 'RYYB', dimana sensor CMOS biasa menggunakan 'RGGB' (satu pixel merah, dua pixel hijau, dan satu pixel biru).

'RYYB' yang mengganti pixel hijau menjadi kuning, diklaim Huawei dapat mengambil gambar dengan 40 persen lebih banyak cahaya, serta perangkat lunak yang dapat menyempurnakan hasil foto tersebut.

Oppo juga menggunakan konsep yang sama. Namun, vendor China ini mengklaim ponselnya bisa melakukan perbesaran gambar hingga sepuluh kali lipat. Tiga rangkaian kameranya nanti akan terdiri dari satu lensa lebar 15,9 milimeter, satu kamera utama yang menentukan kedalaman gambar, serta satu kamera telephoto 159 milimeter.

kamera periskop oppo

Dilansir dari Extreme Tech, Oppo akan menghadirkan dua penyeimbang gambar pada rangkaian kameranya. Namun perusahaan tersebut belum mengumumkan aperture pada setiap lensa kamera yang ada.

Sehingga belum diketahui apakah penyeimbang gambar nantinya akan dapat bekerja sesuai dengan kecepatan shutter, atau apakah akan ada masalah pada fokus kamera tersebut ketika melakukan zoom.

Bagi kamu yang menyukai fotografi tidak salahnya mencoba smartphone ini karena telah dilengkapi dengan teknologi kamera yang sudah cukup canggih.

Sumber: cnnindonesia.com

Share:
menu
menu